Minggu, 21 Juni 2009

Menelusuri jejak kehidupan Habaib di Nusantara

Di Indonesia pembauran antara orang -orang arab dengan orang-orang pribumi melalui perkawinan,telah dilakukan sejak sebelum belanda datang ke indonesia.pada umum nya perkawinan terjadi antara perempuan pribumi dengan laki-laki arab.Mereka bersama keturunannya menetap di indonesia dan sekarang menjadi orang indonesia.dizaman kolonial Belanda ada sebagian keturunan Arab di indonesia yang berasimilasi dengan orang-orang dari etnik Jawa,tetapi mereka tidak menggunakan identitas ke arabannya.mereka menggunakan nama jawa,berbahasa jawa berpakaian jawa,bertatakrama jawa,melakukan adat istiadat jawa,dan menggunakan sistem kekerabatan jawa.keturunan mereka saat ini banyak yang tidak memiliki pengetahuan tentang asal muasal leluhur mereka dan ini tidak hanya terjadi di jawa,begitupula di sumatera,kalimantan,sulawesi dan lain nya.dalam penelitian seorang oreantalis belanda,yang bernama L.W.C van den berg pada tahun 1884-1886 tentang orang-orang arab di indonesia yang berasal dari hadramaut,yaman.dia menemukan ada nya sebuah keluarga arab yangmenduduki posisi penting di kesultanan Yogyakarta.namun,keluarga itu sudah kehilangan sama sekali ciri arab mereka dan menjadi orang jawa.van den berg tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai keluarga arab ini,mungkin tidak memperoleh jejak nya.
foto habib Hasan bin Muhammad bahsin&ponakan nya hb Idrus bin agil bahsin sewaktu berada di pembuang hulu,seruyan,kalimantan tengah.

  orang orang arab jaman dulu juga terkenal dengan pedagang yg ulung.mereka berdagang sambil mensyiarkan agama Islam,di sampit kalimantan tengah ada Habib muhammad bin ahmad bahsin dan habib hamid bin ahmad bin ismail alaydrus.sebelum itu ada juga habib umar bin husin balghaist.di pembuang hulu ada habib ahmad bin ismail alaydrus ayah nya hb hamid yang disampit dan habib ahmad bin alwi bahsin.makam habib ahmad bin ismail alaydrus ini di pembuang hulu ,kabupaten seruyan kalimantan tengah terkenal dengan makam keramat sayyid ahmad.mereka ber dagang dan mensyiarkan agama Islam, menyusuri sungai seruyan(pembuang) dari mulai muara kuala pembuang terus kedesa danau sembuluh dan pembuang hulu sampai ke daerah pedalaman rantau pulut.sebagian anak cucu mereka berada di daerah-daerah yg mereka singgahi.di sungai sampit(mentaya) mereka mulai masuk sekitar tahun 1850-an.mereka menyisiri sungai dari muara ujung pandaran terus ke samuda ,sampit,terantang dan kota besi.dikota besi ini dikenal ada habib umar bin hasan bahsin(ato umar) yang menurut riwayat beliau selama puluhan tahun menjadi khatib dan imam sholat jum'at kerena tidak ada yg bisa menggantikan beliau.disungai katingan kalimantan tengah ada habib ismail bin ahmad alaydrus dan anak nya bernama habib alwi yg masuk dari muara pagatan terus sampai ke Tumbang samba.habib alwi ini di tumbang samba menikah dengan anak kepala suku dayak di sana. (bersambung)